Defisit Mengancam, Mbak Puan Punya Saran soal APBN Tahun Depan
Pada supply side, kata Puan, upaya dan kebijakan yang dilakukan pemerintah melalui program PEN bagi pelaku usaha dilaksanakan tepat sasaran dan guna dalam menggerakkan produktivitas perekonomian nasional.
Puan menambahkan, pemulihan sektor UMKM dan padat karya juga perlu terus diperkuat. Sebab, hampir 60 persen produk domestik bruto (PDB) nasional bersumber dari sektor UMKM.
Sebanyak 97 persen tenaga kerja nasional menggantungkan hidupnya dari sektor ini. "Oleh karena itu, campur tangan pemerintah pada UMKM dengan memberikan program bantuan dan penguatan sangat diperlukan," katanya.
Puan juga menyinggung Inpres Nomor 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.
Cucu Proklamator RI Bung Karno itu mengharapkan inpres tersebut dilaksanakan secara konsisten, terkoordinasi, dan tersosialisasi dengan baik. "Sehingga pelaksanannya mendapat dukungan dari seluruh masyarakat luas," ujarnya.
Lebih lanjut Puan mengatakan, pandemi Covid-19 telah menggerus sektor penerimaan negara. Di sisi lain, belanja negara juga menungkat.
Oleh karena itu, Puan memprediksi defisit APBN 2021 akan tetap tinggi, yaitu di atas tiga persen dari PDB. Menurutnya, penerimaan negara pada tahun depan masih akan tetap tertekan dan berimplikasi pada makin besarnya ketergantungan pemerintah terhadap instrumen pembiayaan utang untuk menutupi defisit APBN.
"Oleh karena itu, pemerintah agar menyusun strategi pembiayaan utang yang memperhatikan risiko dan kapasitas fiskal APBN di masa yang akan datang dan memperhatikan prinsip-prinsip tata kelola yang baik dan akuntabel," kata dia.(boy/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?