Deklarasi KAMI Dibubarkan Polisi, Uni Irma Kasihan Sama Gatot Nurmantyo
jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Nasional Demokrat (NasDem) Irma Suryani Chaniago merasa kasihan sama Jenderal (Purn) TNI Gatot Nurmantyo.
Hal ini disampaikan Uni Irma menanggapi pembubaran deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia atau KAMI oleh polisi saat Gatot berpidato. Kemudian juga adanya aksi demonstrasi menolak acara tersebut, Senin (28/9).
"Sesungguhnya saya prihatin dan iba pada Gatot Nurmantyo, karena jadi alat propaganda orang-orang sakit hati. Sayangnya, sepertinya beliau malah menikmati itu," ucap Irma kepada jpnn.com, Selasa (29/9).
Diketahui deklarasi KAMI di Surabaya berlangsung di saat pandemi Covid-19 masih merajalela.
Hal ini disayangkan Irma karena saat ini pemerintah bersama rakyat sedang berupaya menanggulangi wabah coronavirus tersebut.
"Rakyat saat ini sedang bersatu padu dengan pemerintah menanggulangi pandemi, bukannya berempati dengan melakukan pendampingan dan turun memberikan bantuan, bagi-bagi masker kek, hand sanitizer kek," sambung mantan anggota Komisi IX DPR ini.
Namun, menurut perempuan kelahiran Metro, Lampung pada 5 Oktober 1965, yang dilakukan oleh Gatot dkk bersama KAMI justru menjelek-jelekkan pemerintah.
"Kalau cuma nyinyir dan jelek-jelekin pemerintah enggak bakal laku, kecuali dengan oknum-oknum yang memang berusaha mengganti Pancasila lewat provokasi agama," tegas ketua DPP Partai NasDem ini.