Delapan Pernyataan Sikap Para Medis atas Vaksin Palsu
jpnn.com - JAKARTA - Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Asosiasi Rumah Sakit Indonesia (ARSI), dan Persatuan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) akhirnya menyikapi polemik kasus vaksin palsu yang belakangan menjadi sorotan.
Ketua Pengurus Besar IDI, Ilham Oetama Marsis mengatakan, dokter-dokter yang tidak bersalah juga menjadi korban akibat polemik itu.
“Ini menimbulkan keresahan yang meluas di kalangan dokter dan tenaga kesehatan lain, bahkan dokter yang tidak berhubungan dengan pembelian vaksin pun menjadi korban dan tindakan anarkis,” keluh Ilham dalam jumpa pers di kantor PB IDI, Jakarta, Senin (18/7).
Karena itu IDI, ARSSI, dan PERSI mengeluarkan delapan pernyataan sikap terkait polemik vaksin palsu tersebut. (mg4/jpnn)
Berikut delapan sikap para medis terkait vaksin palsu:
1. Menyampaikan empati yang mendalam kepada seluruh rakyat Indonesia, khususnya para orang tua yang anaknya diduga mendapat vaksin palsu.
PB IDI yang mewakili seluruh dokter Indonesia beserta PERSI, dan ARSSI memahami situasi ini, tapi tetap mengharapkan masyarakat untuk tidak melakukan perbuatan anarkis yang merugikan semua pihak serta mengedepankan asas praduga tidak bersalah.
2. Mendesak Kementerian Kesehatan RI dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI untuk bertanggung jawab atas terjadinya implikasi negatif yang terjadi akibat tidak baiknya protokol penanganan vaksin palsu.