Delegasi Belanda Apresiasi Pembinaan Napi di Lapas Narkotika Cipinang
BACA JUGA : Amnesty International: Brimob Lakukan Pelanggaran HAM di Kerusuhan 21 - 22 Mei
Tak hanya itu, Lapas Narkotika secara mandiri mulai mengadakan ujian nasional berbasis komputer untuk kejar Paket C bersama peserta dari luar lapas.
"Alhamdulillah untuk tahun 2019 ini 26 warga binaan kami lulus ujian Kejar Paket C setara SMA," ujar Asep.
Terkait program rehabilitasi sosial dan terutama rehabilitasi medis, lapas juga memberikan rehabilitasi medis terhadap warga binaan yang memerlukan.
“Kami bekerja sama dengan Deputi Bidang Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN)," kata dia.
Pada kesempatan yang sama pimpinan delegasi RNPS Ann Marie Bruist mengaku terpesona dengan berbagai program pembinaan bagi para narapidana di Lapas Narkotika Cipinang.
Wanita yang orang tuanya lahir di Indonesia itu mengaku pernah datang ke Indonesia 30 tahun lalu.
"Kami institusi independen dibiayai Departemen Luar Negeri dan Departemen Keamanan dan Keadilan Belanda. Kami melakukan pendampingan dan monitoring sebagai pekerja sosial di Lapas, bekerja sama dengan Universitas Saxion di kota Apeldoorn. Kami ingin belajar satu sama lain di Lapas Narkotika Cipinang," kata Ann Marie Bruist, yang juga chairman The Center for Internasional Legal Corporation (ILC) itu.