Delpas Band, Bukti Bebasnya Kreativitas Para Penghuni Penjara
Ciptakan Sepuluh Lagu, Siap Masuk Dapur Rekamanjpnn.com - ALUNAN melodi gitar yang dimainkan Nizar Ismail berpadu apik dengan suara drum yang digebuk David A.W.
Nada bas hasil betotan Ariyo Pratama dan denting musik dari mini piano serta keyboard olahan Mohammad alias Amed menambah aransemen makin sempurna. Suara Muhargo menjadi pemungkas yang indah saat para personel Delpas Band tersebut beraksi.
Di aula Lapas Kelas II-A Sidoarjo, para napi tersebut biasa beraksi. Setiap hari mereka bermusik. Mulai pukul 08.00 mereka sudah mengasah kemampuan. Misalnya, pada Jumat (13/6), Argo –sapaan Muhargo– dan rekannya sudah siap di aula untuk latihan. Tidak perlu waktu lama bagi mereka untuk perform. Sebelum latihan, semua peralatan dan sound disiapkan.
Begitu personel berkumpul, mereka langsung unjuk kebolehan. Pagi itu, Delpas Band membuka sesi latihan dengan menyanyikan lagu-lagu ciptaan mereka sendiri. Dimulai dengan lagu Di Sini. Kemudian, Kreasi, Sudah Cukup, Lepaskan, Hilang, Gadis Cantik, dan Kasih (Karena Semua Indah).
”Tidak hanya pandai mencipta lagu, mereka juga bisa mengaransemen ulang lagu-lagu milik orang,” kata Kalapas Kelas II-A Sidoarjo Krismono seraya meminta kepada personel untuk memainkan lagu yang telah diaransemen ulang.
Dua buah lagu milik Iwan Fals berjudul Pesawat Terbang dan Bento pun dipertontonkan. Sekilas, memang dua lagu itu sama dengan aslinya. Sebab, liriknya serupa. Namun, jika dicermati, ada nada-nada yang beda. Lagu tersebut menjadi lebih rancak.
Terdengar apik. Saat Ramadan nanti, rutan sudah menyiapkan job untuk Delpas Band. Setiap sore mereka bermusik di lapangan. Menghibur para penghuni yang ngabuburit (menunggu buka puasa).
Kemampuan bermusik mereka mampu menyedot perhatian penghuni penjara. Tidak sampai lima menit, puluhan tahanan dan napi berdiri berjajar di depan aula. Dari balik jendela kaca, mereka melihat penampilan Delpas Band.