Demi Atlet dan Cheerleader, Dua Korea Kembali Berunding
Kini Korsel membahas rencana untuk melonggarkan sanksi itu dengan Dewan Keamanan (DK) PBB. Sebab, sebagai negara yang berkali-kali dijatuhi sanksi oleh DK PBB, Korut punya banyak pantangan.
Mendatangi Korsel yang hanya terpisah oleh DMZ pun tidak mudah. Perlu izin khusus yang pengajuannya sampai ke PBB. Apalagi, dalam delegasi Korut nanti ada sejumlah pejabat pemerintah yang ikut.
Korsel menyatakan bahwa beberapa sanksi akan dicabut untuk sementara waktu. Namun, belum jelas sanksi apa saja yang dimaksud.
Dalam pertemuan yang sempat break untuk santap siang itu, Menteri Unifikasi Korsel Cho Myoung-gyon yakin bahwa dua Korea bakal kembali duduk bersama di meja perundingan. Dia berharap dialog tersebut bisa meredam krisis di Semenanjung Korea.
Kemarin delegasi Korut melintasi garis demarkasi militer di DMZ sekitar pukul 09.30 waktu setempat. Lima utusan Pyongyang itu harus melewati batas wilayah berupa beton yang kira-kira hanya setinggi mata kaki tersebut karena perundingan berlangsung di sisi Korsel.
Korut punya beberapa bangunan yang bisa difungsikan sebagai area perundingan di kawasan Tongilgak.
Sejak beberapa hari sebelum perundingan bersejarah itu digelar, pemerintah dua Korea sibuk mempersiapkan diri.
Di gedung tiga lantai milik PBB tersebut, mereka memasang mikrofon, kamera pengawas, serta sejumlah peranti canggih yang memungkinkan Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong-un dan Presiden Korsel Moon Jae-in bisa memantau perundingan. Bahkan, jika perlu, mereka bisa menginterupsi.