Demi Berlebaran dengan sang Ibu, Tiga Bocah Gowes dari Palembang ke Tangerang
Selama Ramadan di rumah neneknya di Palembang, ketiganya juga menjalankan puasa. Rizal dan Aslam rajin berpuasa. ’’Tapi, Okta, meskipun paling tua, puasanya bolong-bolong. Banyak batalnya.’’
Tiga bocah itu sempat mengutarakan keinginan berlebaran di Palembang. ’’Mereka sering cerita, suka kesal lihat ayahnya pulang kerja sering mabuk,’’ lanjut Wak Era.
Okta dan Rizal merupakan enam bersaudara. Adiknya masih kecil-kecil. Yakni, Jefri, Ridwan, Irham, serta si bungsu Gibran yang masih 1,5 tahun.
Nah, sehari sebelum Lebaran, Sabtu (24/6), Okta mendapat telepon dari adiknya, Jefri, yang mengabarkan bahwa ayah dan ibunya bertengkar hebat. Mereka diminta segera pulang untuk mengurus empat adiknya yang lain.
’’Setelah dapat telepon itulah mereka pengin balik (pulang, Red) ke Tangerang,’’ jelas Wak Era.
Ketika itu, sang nenek sedang tidak enak badan. Dia tak bisa mengantar ketiga bocah pulang. ’’Mereka baleknyo (pulangnya, Red) jam duo (14.00 WIB). Saya cuma kasih uang untuk bekal balik,’’ ungkapnya.
Wak Era mengaku tidak tahu bahwa tiga anak itu pulang ke Tangerang dengan naik sepeda BMX. ’’Mereka pakai sepeda siapa?’’ ujarnya keheranan.
Meski demikian, Wak Era membenarkan bahwa cucunya memang sering nekat. Pernah suatu hari muncul di rumah sang nenek dengan diantar sopir bus. ’’Mereka itu sering menumpang bus dari Jakarta. Karena ayahnya lama bekerja sebagai kernet bus Aria Prima,’’ lanjutnya.