Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Demi Keselamatan Peserta Piala Dunia Catur, Dua Perempuan Indonesia Mundur, Luar Biasa

Sabtu, 17 Juli 2021 – 08:59 WIB
Demi Keselamatan Peserta Piala Dunia Catur, Dua Perempuan Indonesia Mundur, Luar Biasa - JPNN.COM
Foto: diambil dari Twitter@irene_sukandar

"Bagi JAPFA, kemanusiaan merupakan nilai yang kami utamakan. Tentunya juga mendukung prinsip catur dunia GENS UNA SUMUS. Sesama pecatur adalah saudara. Sebagai saudara wajib melindungi saudara lainnya," kata Artsanti.

Meski para pecatur Indonesia harus terhenti di putaran kedua, JAPFA menilai kiprah Irine, Medina, dan Susanto patut diacungi jempol karena telah menyamai rekor legenda hidup catur Indonesia GM Utut Adianto yang dicatat di Tripoli, Libia, 17 tahun lalu.

"Yang pasti lolosnya mereka dari putaran pertama hal luar biasa, dan ini memberikan energi baru untuk komitmen kami mencari bibit pecatur muda Indonesia, salah satunya melalui pembinaan catur pada program JAPFA for Kids. Harapannya dari program ini bisa menghasilkan pecatur muda Indonesia yang berbakat di masa depan,” kata Artsanti.

JAPFA adalah perusahaan yang telah mendukung prestasi olahraga catur Indonesia sejak lebih dari 20 tahun lalu.

JAPFA mulai berkiprah di dunia catur pada tahun 2000 dengan menggelar Tournament JAPFA Classic di Bali, yang menghadirkan Grand Master (GM ) top dunia, seperti GM Anatoly Karpov (Rusia), GM Jan Timman (Belanda), GM Yasser Seirawan (AS), GM Alexander Khalifman (Rusia), serta satu pecatur wanita jenius yakni GM Judit Polgar (Hungaria) yang kemudian tampil sebagai juara.

JAPFA juga pernah membentuk tim catur harapan Indonesia dengan julukan "The Dream Team".

Inilah langkah awal pembinaan catur berjenjang di Indonesia, hingga akhirnya melahirkan Grand Master. Di putra ada GM Susanto Megaranto dan di putri WGM Irene Kharisma Sukandar yang meraih norma Granmaster wanita pertamanya pada, JAPFA Chess Festival ke-3 tahun 2008. (antara/jpnn)

Mereka memutuskan mundur dari Piala Dunia Catur demi keselamatan semua yang terlibat dalam ajang tersebut.

Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News