Demi Mutu Saham, Korbankan Mutu Koran
Selasa, 16 Desember 2008 – 08:08 WIB
Jelekkah koran go public? Saya pernah merenungkannya lama. Yakni, sejak oplah koran-koran di AS secara konstan terus menurun sejak 10 tahun lalu. Sebuah data yang kemudian mendukung ramalan bahwa koran tersebut segera mati.
Saya pun berkesimpulan bahwa sebaiknya perusahaan tertentu seperti koran, universitas, dan rumah sakit jangan masuk pasar modal. (Itulah sebabnya, Jawa Pos yang sudah siap go public sejak 10 tahun lalu menunda terus pelaksanaannya. Lalu, memilih obligasi yang saya anggap sudah setengah go public. Obligasi Jawa Pos yang jatuh tempo tanggal 10 Desember kemarin sudah dilunasi sepenuhnya tanpa cacat sedikit pun. Dari pengalaman obligasi itu, Jawa Pos memperoleh banyak pelajaran sebagai perusahaan ’’setengah’’ publik).
Saya memperhatikan, dengan go public, terjadilah pertentangan dua arus yang berlawanan keras: idealisme dan komersialisme. Kalau mau tetap idealis, performance korannya di pasar modal tidak sukses. Harga sahamnya tidak akan bisa segemilang perusahaan yang bisa jungkir balik sebebas-bebasnya.