Demo Bayaran Libatkan Anak-anak Serang Anies, Oh Terlalu
"Panitianya juga harus diperiksa, mengapa demo ini ada anak-anak. Saya yang juga duduk di Komisi X DPR melihat ada anak SMP di bawah umur sungguh sangat memprihatinkan sekali," katanya.
Dia menegasksn tidak boleh terjadi lagi ada demo yang diduga dibayar bahkan melibatkan anak di bawah umur. Silakan menyampaikan pendapat di muka umum, tapi aturan harus ditegakkan.
"Aturan UU harus ditegakkan. KPAI dan polisi harus turun dan usut tuntas, apakah ada unsur pidananya. Usut tuntas bukan kepada anak yang ikut demo, tapi panitia atau lembaga yang menyelenggarakan," paparnya.
Dia menegaskan lembaga yang menyelenggarakan demonstrasi itu harus bertangung jawab, apalagi ada pengakuan anak-anak itu diduga dibayar.
"Bukan karena saya sebagai partai pendukung Anies, tidak, tapi kita negara hukum yang harus berlaku adil kepada siapa saja. Silakan nyatakan pendapat bebas tapi tegakkan aturan," paparnya lagi.
Sebelumnya diberitakan, demonstrasi yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mengaku dari Front Aksi Mahasiswa Jakarta Raya (FAM Jaya) di Balai Kota DKI Jakarta, kemarin (16/4), dianggap telah melanggar aturan. Pasalnya sejumlah peserta aksi tersebut masih berada di bawah umur.
Seperti yang ditemui oleh media, ada sejumlah peserta demo yang terlihat bukan seperti mahasiswa. Badannya pun masih terlihat kecil. Ketika dikonfirmasi, Randi, bukan nama sebenarnya, mengaku sedang duduk di kelas VII SMP di kawasan Jakarta Pusat. “Kelas 7, Bang,” ujar Randi.
Randi tidak sendirian. Ada belasan teman-temannya yang ikut dalam aksi tersebut. Rata-rata dari wilayah yang sama. Usia mereka pun beragam dari rentang pelajar jenjang pendidikan menengah pertama hingga menengah atas.