Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Demo Hong Kong

Oleh Dahlan Iskan

Rabu, 12 Juni 2019 – 08:00 WIB
 Demo Hong Kong - JPNN.COM
Dahlan Iskan.

Saat itu warga Hong Kong gundah gulana. Jangan-jangan semua kebanggaan itu akan hilang.

Di mata mereka Tiongkok adalah negara otoriter. Miskin. Ketinggalan jauh di belakang. Ndeso. Kampungan. Belum punya gambaran Tiongkok akan semaju sekarang.

Mereka banyak yang lari ke Inggris. Lebih banyak lagi yang ke Kanada. Melepaskan kewarganegaraan Hong Kong mereka.

Carrie Lam, yang sekarang menjabat Chief Executive Hong Kong, waktu itu justru memilih melepaskan kewarganegaraan Inggrisnya. la tetap bangga pada Hong Kong-nya. Percaya pada masa depannya.

Carrie Lam memang lahir di Wan Chai. Besar di situ. Wan Chai adalah satu distrik di Pulau Hong Kong yang menghadap ke Selat Kowloon.

Setiap kali ke Hong Kong saya menginap di daerah Wan Chai. Ramai sekali.

Namun suami Carrie Lam memilih tetap menjadi warga Inggris. Demikian juga anak pertamanya: Jeremy. Yang sekarang bekerja di perusahaan telepon Tiongkok, Xiaomi.

Sang suami adalah ahli matematika. Menjadi mahasiswa kesayangan 'guru aljabar dunia' John Frank Adam. Almarhum. Penemu teori 'homotopi' dalam ilmu aljabar.

Proposal itu tentang apa sih? Kok bisa bikin 1.030.000 orang turun ke jalan? Adakah Ahok di sana?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close