Demokrat Bantah Pertemuan SBY dengan Airlangga Membahas Koalisi
jpnn.com, JAKARTA - Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto menemui Ketum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di kediamannya di Cikeas, Bogor, Jawa Barat (Jabar), Kamis (5/3) malam.
Wakil Ketum Partai Demokrat Syarief Hasan menyatakan bahwa pertemuan itu merupakan silaturahmi antara Partai Golkar dan SBY. Syarief membantah pertemuan membahas koalisi. “Kami tidak bicarakan itu,” ujar Syarief Hasan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (6/3).
Syarief memastikan sampai saat ini Partai Demokrat tetap berada di luar pemerintah. “Kami hanya bicara masalah bagaimana bisa bekerja sama membangun bangsa ini dengan posisi berbeda. Golkar di dalam, kami di luar. Untuk kepentingan rakyat kami dukung,” katanya.
"Malam tadi itu pertemuan silaturahmi PD yang dipimpin Pak SBY, dan menghadirkan semua jajarannya. Kemudian Partai Golkar dengan semua jajarannya lengkap sekali. Pertama intinya silaturahmi," ungkapnya.
Menurut Syarief, selama ini Demokrat dan Golkar sudah sering bekerja sama membangun bangsa dan negara khususnya pada saat dua periode SBY menjadi presiden (2004-2009 dan 2009-2014). "Jadi, kami harapkan kerja sama itu bisa ditingkatkan ke depan untuk kepentingan bangsa," lanjut Syarief.
Wakil Ketua MPR itu mengatakan, meskipun saat ini Golkar berada di dalam pemerintahan dan Demokrat di luar koalisi pemerintah, bukan berarti kerja sama tidak bisa dilanjutkan. "Kerja sama itu bisa dilanjutkan dalam bentuk komunikasi. Apa yang terbaik itu dilanjutkan," ujarnya.
Menurut dia, semua kebijakan pemerintah itu bisa dikomunikasikan dengan Fraksi Demokrat di parlemen. Salah satu contohnya, kata Syarief, Omnibus Law Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja.
Menurut Syarief, Omnibus Law RUU Cipta Kerja penuh dengan pandangan berbeda dari masyarakat. Namun, kata dia, perbedaan pandangan itu bisa dikomunikasikan.