Demokrat dan AHY Masuk Tiga Besar, Politikus Asal Papua Bilang Begini
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Willem Wandik mengapresiasi dan menyambut baik hasil survei yang menempatkan nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masuk sebagai capres 2024 yang berpotensi dan banyak disukai masyarakat.
Hasil survei juga memosisikan Partai Demokrat sebagai partai yang masuk urutan tiga besar pada pemilu 2024.
“Hasil itu membuktikan bahwa masyarakat mengharapkan di masa akan datang butuh pemimpin muda yang mempunyai semangat kerja lebih baik. Bukti muda adalah kekuatan, sesua dengan tagline Partai Demokrat,” tegas politikus asal Papua Willem Wandik yang juga anggota DPR RI itu di Jakarta, Rabu (26/5).
Sebelumnya, hasil survei nasional yang dilakukan Perkumpulan Kader Bangsa bekerja sama dengan Akar Rumput Strategic Consulting pada akhir April–awal Mei 2021 menyebutkan Partai Demokrat masuk dalam tiga besar partai politik dengan elektabilitas tertinggi, dengan proyeksi elektabilitas 14,8 persen, sedikit di bawah, masih dalam margin error, dengan Partai Gerindra (15,03 persen), dan PDIP (19,6 persen).
Elektabilitas Ketua Umum Partai Demokrat AHY juga masuk dalam enam besar, tetapi jika dibandingkan dengan ketua umum partai politik lain, AHY berada pada urutan ketiga dengan elektabilitas 8,89 persen.
Survei ini dilakukan terhadap 1.200 responden di 34 provinsi dengan metode stratified random sampling, menggunakan teknik wawancara telepon. 54,8 persen responden berada pada rentang usia 21-30 tahun, dan sebagian besar pelajar atau mahasiswa (33 persen), karyawan swasta (28 persen) serta pengusaha atau wirausaha (17 persen).
Menanggapi hal itu, Willem Wandik juga menyinggung tentang kekisruhan akibat KLB yang dimunculkan kubu Darmizal dan Jonny Allen dengan mengangkat Kepala Staf Presiden Moeldoko menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. Hal ini kian menyorot dan mendapat perhatian kepada partai besutan SBY tersebut.
Pasalnya, kata dia, berhari-hari pemberitaan media selalu membahas Partai Demokrat, terlebih di saat bangsa Indonesia tengah serius bagaimana menangani Covid-19.