Demokrat Dorong RUUK Jogja Lewat Setgab
Selasa, 07 Desember 2010 – 07:37 WIB
Secara terpisah, Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai masalah monarki Jogjakarta dan demokrasi tidak dipertentangkan lagi. Konsep monarki yang dikembangkan saat ini tidak murni dilakukan seperti jaman kerajaan dahulu kala. Banyak negara-negara monarki yang demokratis.
"Lihat saja Jepang dan Malaysia. Kalau dikatakan mereka tidak demokratis, mereka pasti marah. Jadi tinggal rumusannya saja," kata Kalla usai menghadiri peluncuran sebuah buku karya Gus Dur di Pusat Kebudayaan Soka Gakkai, Kemayoran, kemarin.
Jika polemik di Jogja adalah pemilihan langsung atau penetapan, maka pemerintah bersama DPR harus mengukur dari mana faktor kekhususan daerah. Selama ini yang berjalan di Jogja, bahwa Sultan sebagai pimpinan keraton merupakan sosok yang dihormati dan dijunjung tinggi masyarakat sekitar.