Dendam Perang Dunia II Menyulut Perang Dagang Korsel Vs Jepang
Jepang juga terus menyulut kontroversi dengan upaya yang tidak tulus untuk menunjukkan penyesalan. Sejak tahun 1990an, para pemimpin Jepang telah membuat beberapa kali pernyataan meminta maaf dan mengungkapkan penyesalan atas kesalahan negara mereka di masa lalu.
Namun, Jepang juga secara konsisten merusak pernyataan ini dengan mengeluarkan klarifikasi atau terlibat dalam tindakan lain seperti mengunjungi Kuil Yasukuni yang menjadi simbol penghormatan pada pemimpin Jepang semasa Perang Dunia II. Hal itu menimbulkan pertanyaan tentang ketulusan Jepang atas permintaan maaf mereka.
Tidak seperti Jerman, Jepang belum membangun tugu peringatan publik atau museum untuk mengenang dan mendidik orang tentang kekejaman Perang Dunia II.
Perdana menteri saat ini, Shinzo Abe, telah mengambil sikap yang lebih keras pada masalah sejarah daripada para pendahulunya dan telah menjelaskan bahwa di bawah pemerintahannya, permintaan maaf lebih lanjut tidak akan datang.
Di sekolah Jepang pun diajarkan bahwa Jepang hanya mengejar minatnya di awal abad ke-20. Karena itu orang muda Jepang juga melihat sedikit kebutuhan untuk meminta maaf atas tindakan negara mereka di masa lalu. Semua tren ini mengancam hilangnya ingatan publik nasionalis dan memperburuk perselisihan perdagangan saat ini. (rmol/jpnn)