Dengar Isu Reshuffle, Golkar Tak Akan Sodorkan Kader
jpnn.com - JPNN.Com - Isu tentang perombakan kabinet atau reshuffle kembali mencuat. Kabarnya, Presiden Joko Widodo akan mengakomodasi kader-kader partai politik untuk masuk ke Kabinet Kerja.
Kabar itu pula yang sudah sampai ke Partai Golkar. Partai pimpinan Setya Novanto itu kini memang sudah masuk ke barisan pendukung pemerintahan Jokowi -panggilan akrab Joko Widodo- meski saat pemilu presiden lalu mengusung duet Prabowo Subianto-Hatta Radjasa.
Kabar yang berhembus bahkan menyebut Golkar akan menyodorkan Ade Komarudin untuk menjadi kepala staf kepresidenan menggantikan Teten Masduki. Namun, Dewan Pembina Golkar justru menepis kabar itu.
Menurut anggota Dewan Pembina Golkar Priyo Budi Santoso, partai berlambang beringin hitam itu tak akan menyodorkan kadernya untuk reshuffle. "Nggak mengajukan siapa pun," ujarnya di sela-sela jumpa pers Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (3/1).
Priyo menuturkan, partainya hanya mengajukan kader saat Jokowi merombak Kabinet Kerja untuk kali kedua pada Juli lalu. Saat itu, ada kader Golkar Airlangga Hartarto yang menjadi menteri perindustrian menggantikan Saleh Husin.
Menurut Priyo, partainya menganggap masuknya Airlangga ke Kabinet Kerja sebagai bentuk penghargaan dari Jokowi. Sebab, katanya, tak mungkin Golkar merengek minta lebih.
"Partai sebesar Golkar dikasih satu ya nggak apa-apa. Penghargaan presiden segitu, ya terima saja. Apa boleh buat. Masa kita menangis, kan nggak mungkin," ujar Priyo.
Mantan wakil ketua DPR itu menegaskan, reshuffle merupakan hak prerogatif presiden. Karenanya tidak satu pun pihak bisa memaksa Jokowi.