Densus 88 Ringkus Dua Pria Tegal, Begini Kronologisnya
Setelah penangkapan keduanya, tim Densus 88 sempat melakukan pemeriksaan awal di Mapolres Tegal Kota sebelum membawa terduga teroris tersebut ke Mabes Polri.
Dari informasi yang didapat personelnya, kata dia, terduga teroris Gilang itu selama ini menjalani aktivitas sebagai teknisi komputer.
Sementara itu, Ketua RT 07 RW 02 Edy Makenur, 52, yang rumahnya tidak jauh dari tempat tinggal Akhmad Ghoni menyatakan bahwa pihaknya selama ini tidak mengetahui secara pasti aktivitas warganya yang diduga beralifiasi dengan jaringan teroris.
“Ibunya sempat syok ketika rumahnya didatangi banyak polisi dan anaknya dibawa ke dalam mobil bok yang dikawal mobil jenis Inova,” tutur Edy.
Dia menjelaskan, Ghoni adalah anak pertama dari tiga bersaudara, putra dari pasangan Asikin dan Rusmiyati. Asikin sendiri saat ini masih mendekam di Lapas Tegal Andong karena kasus pencurian dengan pemberatan (curat).
Sementara, pasca penangkapan terduga Gilang, pihak keluarga menutup rapat semua bentuk informasi yang dibutuhkan awak media. Papan nama tempat usaha teknisi komputer langsung dicopot setelah penangkapan kemarin.
Menurut kesaksian Edi Makenur, sosok Ghoni dikenal sebagai pribadi tertutup. “Dia (Ghoni) baru pulang dari Jakarta dan sempat meminta surat pengantar untuk kerja. Dia menjadi cleaning service di Jakarta selama 2 tahun. Setelah pulang, dia menjalankan aktivitas jual kue kebab di seputar kota Slawi. Dia juga sempat mengontrak rumah di Trayeman untuk menggelar pengajian kelompoknya,” terangnya.
Sementara sepupu Ghoni Apriyadi, 44, yang tinggal serumah dengan terduga teroris menyatakan, Ghoni selama ini memang lebih banyak berdiam diri dalam kamarnya.