Densus Bawa Warga Kawalu
Faizal kemudian diminta menunjukkan kamar Iwan. Kemudian, anggota Densus, yang tak dikenalnya itu, naik ke lantai dua, tempat Iwan tidur.
Tidak lama kemudian, Iwan dibawa kelompok pria berjaket kulit tersebut ke dalam mobil Avanza biru. Mereka juga sempat menggeledah kamar Iwan dan membawa sejumlah buku-buku milik suami Dede itu.
"Saya cuma dengar ngobrol-ngobrol. "Wan katanya kamu tahu (pemilik) motor itu" Coba ke sini, kamu harus ikut. Mereka pergi ke sana, ke Salopa (Kabupaten Tasik, red).’ Saya disuruh nunggu di rumah. Nanti kesini lagi katanya,” ujar Dede.
Sepengetahuan Dede, di antara mobil yang dipakai para pria yang membawa Iwan itu, dua diantaranya berplat B (Jakarta) dan D (Bandung). “Jam sebelas mereka datang lagi ke sini (rumah). (Mereka) Mencari hape suami saya, tapi tidak ketemu," terang dia kemarin.
Saat memasuki rumah, kata dia, orang-orang itu tidak menunjukan identitas apa pun. Mereka hanya menggeledah semua kamar di lantai bawah dan atas.
Melihat suaminya dibawa, Dede dan anaknya yang pertama, Evi Selvia sempat bertanya, hendak dibawa kemana kepala keluarga mereka. “Mereka jawabnya, ‘Tenang saja.’ Padahal kita kan di sini panik,” tuturnya.
Menurut Faizal Taufik Arfan, awalnya hanya ada satu orang pria yang masuk ke dalam kamarnya dan meminta menunjukkan ayahnya. “Orang itu nyeruduk-nyeruduk ke kamar bawa aku minta nunjukin di mana bapak. Sama bapak yang pakai kopeah itu (pria lainnya), saya dipaksa diajak ke atas (ke lantai dua),” jelas dia, bercerita.
Setibanya di atas, kata dia, orang-orang tersebut langsung membangunkan ayahnya dan sempat menanyainya sebentar. Namun dia mengaku kurang mendengar begitu jelas apa yang ditanyakan kepada ayahnya. “Saya cuma denger mereka bilang ada yang dari Taraju, bapak langsung dibawa ke bawah,” tambahnya.