Deradikalisasi Jihad Melalui Komik ala Eks Pentolan JI Nasir Abbas
Toleransi Datang dari Tahanan Provos Mabes PolriSabtu, 10 September 2011 – 08:08 WIB
Nasir menegaskan bahwa semua tidak jelas. Mengapa" Sebab, dia menilai, dua musuh tidak bertemu. Nasir yang keluar dari JI pada 17 April 2003 itu juga menyatakan tidak jelas siapa musuh pelaku bom. Sebab, kenyataannya, bom justru melukai orang Islam sendiri. Orang-orang seperti Iwan dan Halila. "Bagaimana itu bisa dikatakan jihad?" urainya.
Melalui komik full color tersebut, dia berharap anak-anak muda mengetahui benar arti jihad. Hal itu dia lakukan karena sadar bahwa JI atau kelompok ekstrem lain tidak pernah berhenti melakukan regenerasi dengan mengincar anak-anak muda. "Mereka harus berani mengatakan tidak," tegasnya dalam logat Melayu kental.
Nasir mengutip sabda Rasulullah yang berbunyi Antum a"lamu biumuuri dun-yaakum yang berarti: kamu lebih tahu tentang urusan duniamu. Dalam konteks menciptakan kedamaian, menurut dia, manusia harus memutar otak dengan sangat. Karena itu, dia menganggap perlunya menumbuhkan toleransi sedini mungkin.