Dermal Filler dan Biostimulator Efektif Merangsang Produksi Kolagen
jpnn.com, JAKARTA - Market Asia Pasific untuk non invasif aesthetic treatment (non pembedahan) pada 2021 – 2026 diprediksi mencapai growth CAGR tertinggi 14,6%, dari data badan survey internasional Global Market Estimate (GME).
Treatment yang memberikan kontribusi terbesar berasal dari penggunaan dermal filler dan ini juga menjadi tren di Indonesia.
"Tren lainnya adalah Biostimulator juga makin populer karena efektivitasnya dalam merangsang produksi kolagen, sejalan dengan tren pasien mengedepankan Skin Quality," papar Emmy Noviawati, President Direktur PT Regenesis Indonesia, dalam keterangannya, Senin (13/5).
Dengan data ini menguatkan Regenesis untuk makin berinovasi, salah satunya dengan menghadirkan Neauvia product dermal Filler yang berasal dari Matex Italy.
"Harapannya para pelaku bisnis kecantikan akan mendapatkan profitabilitas yang lebih baik, karena dengan varian terbaru Neauvia Stimulate akan memberikan peluang treatment device," tuturnya.
Head of Neauvia Division di Indonesia Gatot Widagdo menyatakan bahwa Dermal Filler menjadi andalan untuk mengatasi tanda-tanda penuaan seperti kerutan dan kehilangan volume wajah.
Dermal Filler umumnya mengandung Hyaluronic Acid, zat yang sudah hadir secara alami di kulit. Sedangkan Neauvia Stimulate ini adalah Filler yang mendapatkan Best Injectable Dermal Filler STIMULATE from The Aesthetic and Anti Aging Medicine World Congress (AMWC).
Dengan formulasi kombinasi ini Dermal Filler Neauvia Stimulate mampu mengisi ruang yang kendur, memberikan efek kencang, dan mengurangi kerutan pada wajah dan memberikan solusi akan keterbatasan dermal Filler.