Desa Kenanga Indramayu jadi Percontohan Program Desmigratif
Hal ini juga telah mengurangi gerak dari calo atau pekerja lapangan (PL) yang memberatkan calon TKI dengan modus memberikan kemudahan pengurusan dokumen, paspor dan bahkan dapat memberikan uang saku saat keberangkatan. Padahal, semua biaya akan di perhitungkan berikut dibebani bunga saat pengembalian.
Sementara dari sisi usaha produktif, di desa Kenanga telah sukses mengembangkan kewirausahan dan koperasi untuk membantu pendampingan permodalan, produksi hingga pemasaran. Seperti produksi dan pemasaran rempeyek Kenanga Mandiri, manisan mangga, krupuk kulit ikan, tas, bros dari kain perca dan berbagai produk lainya.
"Dengan kegiatan usaha produktif ini para TKI dan keluarga di kampung dapat membangun desanya dan paradigma untuk kembali ke luar negeri sebagai TKI dapat dikikis secara perlahan," ujar Winah, petugas Desmigratif Desa Kenanga.
Upaya menumbuhkembangkan usaha mandiri di desa sangat berkaitan erat dengan kegiatan perluasan kesempatan kerja untuk mengurangi tingkat pengangguran di desa Kenanga. Hal ini turut didukung dengan pengembangan potensi anak TKI melalui edukasi/ Community Perenting.
Kemenaker menyediakan Rumah Edukasi TKI yang berisi kegiatan kelas bahasa asing untuk anak, perpustakaan dan pendidikan computer yang semuanya didampingi oleh petugas desmigratif secara gratis. Hal ini agar anak – anak ini dapat mengikuti perkembangan global di dunia kerja dan kemampuan lebih untuk mendapatkan lapangan kerja tanpa harus menjadi TKI.
Sedangkan untuk menghapus rentenir di desa Kenanga, dibentuk Koperasi untuk masyarakat. Kelompok usaha produktif langsung di sokong oleh pemerintah desa oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) di tambah pendampingan permodalan dan pengaturan keuangan di koperasi Kenanga oleh PT Pos, bank BRI dan bank BNI 46. (esy/jpnn)