Desa Wisata Diharapkan Bangkit Pascapandemi
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Sugito jadi narasumber dalam kuliah online Akademi Desa di kantor Kemendes PDTT pada Kamis, (5/8)
Dalam kuliah online ini, Sugito memaparkan terkait pengembangan desa wisata berkelanjutan dan kebangkitan ekonomi baru pasca covid 19.
Prinsip pengembangan desa wisata berkelanjutan, kata Sugito, harus memberi nilai manfaat secara ekonomi kepada masyarakat, selain itu masyarakat bisa terlibat secara aktif dalam aktivitas di desa wisata dan tetap menjaga nilai-nilai, norma, keseharian dan budaya yang berlaku dimasyarakat setempat.
"Pengembangan desa wisata memiliki manfaat dalam meningkatkan hidup masyarakat maju dan budaya serta tradisi dapat lestari karena terciptanya lapangan kerja baru hingga peningkatan kualitas hidup masyarakat perdesaan," kata Sugito.
Manfaat lainnya, lanjut Sugito, bermanfaat bagi perekonomian masyarakat perdesaan, pengembangan desa sebagai desa wisata yang akan menimbulkan dampak dalam perekononian bagi masyarakat perdesaan.
"Juga dapat meningkatkan keberadaan industri kecil dan menengah dalam hal ini manfaat pengembangan desa sebagai desa wisata adalah peningkatan industri kecil menengah yang memnafaatkan produk lokal sebagai bahan bakunya serta bermanfaat sebagai sarana promosi produk lokal," katanya.
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) kata Sugito berpeluang dalam peningkatan ekonomi desa karena dapat meningkatkan pendapatan desa dan masyarakat.
"BUMDes sebagai pengelola desa wisata bertujuan untuk meningkatkan perekonomian desa, mengoptimalkan aset desa, meningkatkan usaha masyarakat, mengembangkan rencama kerjasama usaha antar desa, menciptakan peluang jaringan pasar, membuka lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dam meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan pendapatan desa," katanya.