Deteksi Teroris, TNI dan Brimob Lebih Intens Berpatroli
Pihaknya selalu melakukan pendeteksian dini melalui Kapolsek, Danramil, Babinkamtibmas dan Babinsa di wilayah-wilayah terpencil.
Selain itu, Tugas Dwi Apriyanto juga mengatakan hingga kini, pihaknya masih terus melakukan pemantauan terhadap orang-orang yang diduga merupakan simpatisan ISIS, termasuk mengawasi pintu masuk setiap kapal yang dating dan orang yang bukan penduduk asli suatu tempat.
“Kami juga mengalakkan lagi laporan 1×24 jam bagi para pendatang. Jadi yang terpenting itu RT, RW, Babinkamtibasm dan Babinsa selalu mendeteksi penduduk atau orang pendatang,” tukasnya.
Dikatakannya, memang pihaknya belum mengetahui titik mana yang akan dijadikan sebagai basis atau tempat latihan teroris, namun, Polda telah memetakan tempat-tempat strategis yang akan dijadikan sebagai tempat latihan teroris.
“Kemarin waktu Pilkada itu, saya naik helikopter dari Patani, Weda, Gosowong sampai ke Morotai. Bukan hanya sekadar naik saja, tapi saya menelusuri dari udara tiap sungai yang ada, menelusuri gang yang terlihat dilewati manusia, jadi saya telusuri semua,” bebernya.
Dia menambahkan Polda Malut nantinya bakal dibekali dengan helikopter tersendiri. Pasalnya, wilayah Malut merupakan wilayah kepulauan. Karenanya, akan lebih efektif bila diperbantukan dengan helikopter.
“Patroli udara sangat efektif karena letak geografis Malut dan wilayah Malut berbentuk kepulauan dan sangat luas,” pungkasnya.(tr-04/jfr)