Detik-Detik Mulyono Lolos dari Maut Longsor Brebes
"Saat saya lari, tubuh terdorong oleh pelepah pohon kelapa kering yang hanyut terbawa longsor. Karena takut tenggelam, saya berpegangan erat ke pelepah itu," tuturnya.
Dia sudah tidak dapat lagi mengingat kondisi warga lain yang terakhir dia lihat sedang menanam padi. Dirinya mengaku pasrah terbawa arus lumpur, sambil berpegangan pada pelepah pohon. "Sempat tenggelam sampai sekeliling kelihatan gelap, tapi saya tetap berpegangan pada pelepah sambil tetap teseret tanah," ucap Mulyono.
Setelah beberapa saat kemudian, arus mulai terhenti. Mulyono mencoba untuk menuju tepian yang memiliki permukaan lebih tinggi dari tempatnya berada. "Saya kira dangkal, ternyata sampai tenggelam di situ saya hampir putus asa. Karena tidak kuat lagi untuk mengangkat tubuh dari lumpur," katanya lagi.
Keberuntungan masih berpihak padanya, Mulyono berhasil mencapai dataran lebih tinggi dan terbaring sampai ditemukan oleh warga yang melakukan pencarian. "Saya sempat minum air sawah, karena capek sekali," imbuhnya.
Sementara Kepala Puskesmas Bentar Kecamatan Salem, dr Riana Harsana mengatakan, lima korban tewas langsung diambil pihak keluarga usai dilakukan pendataan seperlunya. Sedangkan, 14 korban menjalani perwatan akibat trauma dan luka benturan saat longsor berlangsung.
"Ada tiga yang dirujuk, yakni ke RSUD Majenang dan RS Orthopaedi Purwokerto. Mereka mengalami luka berat, akibat terbentur material longsor dan juga patah tulang," jelas Riana.
Selain itu, lanjut dia, beberapa pasien juga telah pulang ke rumahnya masing-masing setelah diketahui hanya menderita luka ringan. "Kami pastikan mereka yang meminta pulang kondisinya sudah stabil, kebayakan masih mengalami trauma pasca kejadian tersebut," pungkasnya. (pri/ism)