Detik-detik Terakhir Herni, Jenazah yang Dinikahi Pacar
Keluarga korban juga sempat meminta penjelasan kepada Edi, sapaan Ahmad Haidir, terkait hubungan mereka selama ini. Menurut pengakuan sang kekasih, seperti ditirukan ibu korban, sejak mereka berkenalan hingga pacaran, tak pernah ada pertengkaran.
“Berjalan biasa saja, tak ada yang ditutup-tutupi,” aku Edi pada Wati.
Baik Wati maupun suaminya, La Juma, serta keluarga besar mereka, mengaku tak pernah menghalangi niat keduanya untuk menikah.
Sejak Herni memperkenalkan Edi, tak pernah ada kata penolakan telontar.
“Asalkan mereka bahagia, kami setuju-setuju saja,” tutur Wati.
Demikian pula dari pihak keluarga Edi di Nias, Sumatera Utara. Lewat telepon, dia mampu meyakinkan orang tuanya untuk memberikan restu.
Termasuk merelakan sang putra menjadi mualaf jelang pertunangan. Kedua belah pihak sudah sepakat pernikahan akan dilangsungkan pada Oktober mendatang dengan mahar Rp 40 juta.
Menurut Husban, kakek korban, sudah beberapa kali Edi datang menemui mereka. Menyatakan keseriusan dan keinginan menjadikan Herni sebagai istri.