Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Di Sekolah, Anak Dicemooh karena Kiblat Salat ke Filipina

Minggu, 13 September 2009 – 09:43 WIB
Di Sekolah, Anak Dicemooh karena Kiblat Salat ke Filipina - JPNN.COM
 

Bukan berarti setelah "menyerah" dan menerima diri sebagai penganut kepercayaan kesulitan-kesulitan yang mereka alami telah berakhir. Masih banyak kesulitan yang terus dialami. "Saya, misalnya, sering dicemooh "kok kamu tak mau beragama" ketika mengurus sesuatu," tuturnya. Maklum saja, dalam kolom agama di KTP Hermanto hanya ada garis datar.

 

Kesulitan terbesar dialami anak-anak mereka. Anak Hermanto yang kini duduk di kelas 1 SMP adalah contoh unik kesulitan mereka. Ketika SD, anaknya mengambil agama Kristen sebagai mata pelajaran agama yang harus diikuti. Kemudian, saat SMP ini, dia mengambil mata pelajaran agama Islam. "Saya juga bingung sendiri dengan kondisi ini. Tapi, mau bagaimana lagi. Sebab, seorang siswa wajib mengambil pelajaran agama di sekolah. Kalau tidak ambil, tentunya tidak akan lulus," tuturnya.

 

Bagaimana kondisi psikologi anaknya" Hermanto mengatakan, anaknya sering mengeluh kepadanya. Sebab, apa yang diajarkan di sekolah berbeda dengan ritual sehari-hari di rumahnya. "Dia sering mengeluh sendiri. Tapi, saya terus membesarkan hatinya," tambahnya.

 

Hermanto juga berkisah bahwa tahun lalu ada anak salah seorang penganut kepercayaan itu mendapat intimidasi keras sehingga tak mau sekolah. Anak yang masih bersekolah di kelas 5 SD tersebut dicerca oleh guru agama Islam "karena si anak memilih agama Islam sebagai salah satu mata pelajaran agama yang harus diikuti. "Kiblatnya kok Filipina," ucap Hermanto menirukan ucapan guru tersebut.

Ajaran-ajaran "Islam Tua" atau yang sekarang bernama resmi Badan Koordinasi Organisasi Kepercayaan Masade (BKOK) sudah ada sejak abad ke-17.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close