Di Semarang, Pelajar Gelar Aksi Cinta Damai, Bukan Ikut Demo Ricuh
Kepala Sekolah SMA 3 Semarang, Winarto, mendukung aksi yang diinisiasi oleh pelajar tersebut. Menurutnya, kegiatan itu terjadi karena mereka melihat kondisi di mana ada pelajar yang ikut demo beberapa waktu lalu.
Kegiatan ini selain mengantisipasi pelajar terlibat demo juga peduli kepada orang-orang yang terdampak Covid-19.
"Kami hanya memfasilitasi tempat, semua dari anak-anak. Demo bagi pelajar itu belum saatnya danasih ada cara yang lebih bagus untuk menyampaikan aspirasi. Mereka ini luar biasa dan saya berharap sekolah lain mempunyai semangat yang sama. Ternyata anak-anak ini juga punya data orang-orang terdampak Covid-19 yang memerlukan bantuan," katanya
Aksi serupa juga digelar oleh pelajar di SMAN 5 Semarang. Menurut Ketua OSIS SMAN 5 Semarang, Muhammad Raffly Adrian P, kegiatan yang digelar di halaman sekolah itu dilakukan untuk menghindari aksi atau demo yang anarkis. Ia menyebut sebagai pelajar boleh kritis tetapi tidak anarkis.
"Hari ini kami mengadakan bakti sosial untuk warga yang kurang mampu, di sini kami berniat baik karena kami juga menghindari demo yang anarkis. Kami juga peduli sesama warga SMALA," kata Raffly.
"Kami juga melakukan deklarasi cinta damai yang isinya pelajar kritis bukan anarkis, pelajar berintegritas bukan serba bebas, pelajar peduli sesama, dan pelajar mempunyai nilai atau berkarakter Pancasila," lanjut Raffly.
Kepala Sekolah SMAN 5 Semarang, Siswanto, mengatakan aksi dari para pelajar itu sangat luar biasa. Selain bakti sosial, mereka juga mendeklarasikan diri sebagai pelajar yang memang tidak suka terlibat dengan demo yang anarkis.
"Mereka meminta izin ke sekolah untuk melakukan aksi bakti sosial dan mereka buktikan. Semoga mereka menginspirasi pelajar lain untuk tidak terlibat tindakan atau kegiatan yang tidak bermanfaat," ungkapnya. (flo/jpnn)