Di Tengah Keterbatasan Masih Bisa Ucapkan Alhamdulillah
Nelayan hanya menangkap ikan di bibir laut.
“Kalau kapal seperti kami, gak berani di laut. Gelombang masih tinggi. Kami hanya berani di muaranya menangkap ikan. Berbeda dengan kapal besar lainnya. Mereka santai saja. ” ujar Suhardi, salah seorang nelayan di Kanal dua Bukit Pelangi.
Meskipun begitu, dirinya mengaku bersyukur lantaran masih bisa membawa ikan ke rumah untuk dijual.
Setiap hari, dirinya bisa menangkap ikan hingga sepuluh kilogram.
“Dalam keterbatasan karena tingginya gelombang, kami masih bisa mendapatkan rezeki. Alhamdulillah daripada tidak sama sekali,” katanya.
Dia memilih tak menjual ikan ke pasar, tetapi kepada langganan.
Ikan kerapu dijual Rp 60 ribu per kilo. Sedangkan kakap merah dijual Rp 80 ribu.
“Jadi ada langsung yang beli. Kami gak repot lagi jual-jual di pasar,” katanya. (dy)