Dian Covid Kedua
Oleh: Dahlan IskanMungkin setelah enam bulan terkena Covid imunitas Dian habis. Dia pun bisa terkena Covid lagi. Apalagi kalau Covid yang belakangan itu Covid varian baru.
Dian belum tahu Covid jenis apa yang kini menyerang dirinyi. Semoga rumah sakit terus melakukan penelitian sebagai pelajaran bagi banyak orang.
Kemarin itu adalah hari keempat Dian di rumah sakit. Memang masih batuk-batuk, tetapi tekanan darah sudah membaik. Kadar oksigen dalam darahnya juga baik: 95.
Dian ini orangnyi asyik. Dia dinamis dan gesit –khas wartawan atau aktivis perjuangan.
Dian kelihatannya mewarisi darah ayahnyi: AM Fatwa. Yang sudah terkenal sejak menjadi staf Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin. Fatwa ikut Ali Sadikin –termasuk menandatangani Petisi 50. Itulah sebabnya Fatwa dianggap anti-Presiden Soeharto.
Saat Fatwa di dalam penjara, Dian sudah besar. Ia ingin jadi wartawan TV. Namun, semua stasiun TV milik keluarga atau kerabat Cendana. Sulit bagi musuh Cendana untuk bisa masuk ke dalamnya.
Namun, Dian itu cerdas. Dia akhirnya diterima di RCTI dengan syarat: jangan mencantumkan kata Fatwa di belakang nama Dian. Bidang liputannyi pun dibatasi: bukan bidang politik.
Ketahuan. Dian bikin heboh. Ia meliput pembebasan Fatwa dari penjara. Liputannyi bagus –di mata publik. RCTI menyiarkannya.