Dick Tamimi: Sosok di Balik Band Dara Puspita yang Pernah Dituduh Menyelundupkan Emas
Ia melarikan diri melalui darat sementara dua orang lainnya berusaha melarikan diri dengan pesawat. Sayangnya pesawat itu jatuh di lepas pantai Malaysia.
Emas batangan dilaporkan ada di dalam pesawat, namun ketika pesawat ditemukan, Julien mengatakan hanya ada satu jenazah – dan tidak ada emas.
Dari hutan ke studio
Dick kembali ke Indonesia dan bergabung dengan pemberontak yang berperang melawan Belanda, yang menolak melepaskan sisa kekuasaan mereka.
Untuk membantu mereka, Dick kembali ke cinta pertamanya, radio. Keahliannya sangat berharga bagi upaya revolusi saat ia membantu menyiarkan penolakan mereka untuk menerima pemerintahan Belanda dari hutan.
Akhirnya kedaulatan secara resmi diserahkan pada tahun 1949, dan dia pensiun dari angkatan udara.
Dia pindah ke Jakarta dan memulai perusahaan rekamannya sendiri pada tahun 1956, menemukan dan memproduksi dua grup paling berpengaruh dalam sejarah rekaman Indonesia — Koes Plus dan Dara Puspita.
Julien mengatakan Dara Puspita sering digambarkan sebagai The Beatles versi perempuan Indonesia. Namun rezim Sukarno yang semakin otokratis terancam oleh musik dan gaya mereka yang tak biasa di atas panggung.
Pada tahun 1965 mereka ditangkap karena memainkan musik terlarang. Mereka diberitahu bahwa mereka "bersikap terlalu Barat dan terlalu provokatif", dan mereka tidak diperbolehkan menggoyangkan tubuh mereka di atas panggung.