Didorong Pengawal Raja Salman, Nyaris Terjepit Lift
’’Tapi, waktu itu saya baru sampai di Solo. Maka, akhirnya Pak Maftuh mengajak ketemuan di Gontor saja,’’ tuturnya.
Hadir dalam peringatan 80 tahun Ponpes Modern Gontor itu, antara lain, Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Setelah bertemu dengan Maftuh, Muchlis diminta menjadi penerjemah Presiden SBY dan Grand Syaikh Al Azhar Prof Dr Syaid Tantowi.
Dia kaget karena tidak sempat melakukan persiapan apa-apa. Bahkan, Muchlis hanya membawa baju lengan pendek untuk acara tersebut.
Anak M. Hanafi dan Siti Cholis itu pun lantas meminjam jas dan dasi kepada teman-temannya. Dia juga membeli kemeja seharga Rp 30 ribu.
’’Saya masih ingat sekali harganya,’’ ujar dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.
Dari situlah nama Muchlis sebagai penerjemah andal dikenal Presiden SBY. Dia lantas sering diminta menjadi penerjemah di Istana Negara saat ada tamu dari Timur Tengah. Muchlis tidak hafal lagi berapa tamu yang pernah didampinginya.
’’Yang jelas, sudah puluhan tamu negara yang saya dampingi,’’ tandas dia. (*/c5/ari)