Didukung Kemendikbudristek & Kemendag, 5 SMK - BT Batik Trusmi Kembangkan Industri Fesyen
“Ini seperti gayung bersambut. Kami di industri fesyen, khususnya kriya memang industri yang padat karya sehingga membutuhkan banyak kolaborasi dengan pihak-pihak terkait, " ungkap Sally.
Dia menambahkan anak-anak SMK sudah tidak sabar untuk ikut fashion show. Nanti kainnya dari batik Trusmi, lalu dikaryakan siswa SMK.
BT Batik Trusmi yang terus didampingi Dit. Mitras DUDI, Dit. Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kemendag sebelumnya telah melaksanakan audiensi kepada kelima SMK yang memiliki kompetensi keahlian Tata Busana.
Dua di antaranya SMK di wilayah Jakarta pada 5 Februari 2024, dan 8 Maret 2024. Dilanjutkan ketiga SMK di wilayah Cirebon Jawa Barat, di mana menjadi kekhasan batik Trusmi. Pertemuan tersebut dihadiri langsung oleh Sally Giovanny.
Dia mengaku tertarik bermitra dengan satuan pendidikan vokasi guna memenuhi kebutuhan SDM, sehingga membuka kesempatan kepada satuan pendidikan vokasi untuk turut serta dalam program-program yang dijalankan BT Batik Trusmi.
Kemendag sebagai salah satu pihak yang terlibat dalam kolaborasi BT Batik Trusmi dan SMK berharap dampak dari kemitraan yang terjalin mampu memperluas pasar batik trusmi hingga mancanegara.
Dalam dua tahun terakhir, Kemendag bersama Kemendikbudristek juga mendorong keterlibatan satuan pendidikan vokasi dalam ekosistem perdagangan melalui ajang Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW).
“Batik trusmi sebagai salah satu brand fashion tidak hanya dikenal di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri,” ujar Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kemendag Merry Maryati.