Dikabarkan Beli Pesawat Amerika dan Rusia, Kemenhan Klaim Utamakan Belanja di Dalam Negeri
jpnn.com, JAKARTA - Juru bicara Menteri Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak mengklaim bahwa prioritas belanja Kementerian Pertahanan (Kemenhan) memang ditujukan ke dalam negeri. Hal itu dilakukan sesuai perintah dan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Sesuai dengan perintah Presiden, Kemenhan memang prioritas belanja dalam negeri, dan memang mayoritas belanja Kemenhan dibelanjakan di dalam negeri," kata Dahnil dalam pesan singkatnya kepada awak media, Kamis (9/7).
Untuk diketahui, baru-baru ini beredar kabar bahwa Indonesia melalui Kementerian Pertahanan telah mengajukan penawaran untuk membeli pesawat angkut militer MV-22 Block C Osprey dari Amerika Serikat. Selain itu, Kemenhan juga disebut-sebut bakal mendatangkan jet tempur Su-35 dari Rusia.
Dahnil mengatakan, dari Rp 117 Triliun alokasi anggaran Kemenhan tahun 2020, sebesar 55 persen untuk belanja prajurit TNI dan ASN. Sebesar 20 persen untuk opersional, perawatan alutsista, dan sebagian anggaran untuk membantu penanganan COVID-19.
"Kemudian belanja alutsista yang kurang dari 25 persen dari total anggaran, juga alokasi belanjanya diprioritaskan belanja dari industri dalam negeri," ucap Dahnil.
Menurut Dahnil, Kemenhan akan menerapkan skema join production jika terpaksa membeli alutsista dari luar negeri. Skema itu dimaksudkan agar terjadinya upaya alih teknologi.
"Baru sisanya bila mendesak dan harus segera dan tidak ada substitusinya tentu kami beli dari negara produsen alutsista di Luar negeri," ucap Dahnil.
"Jadi, kalau bicara belanja Kemenhan secara agregat, 85 persen dibelanjakan di dalam negeri," timpal dia.