Dilema Mesin Renault di Mobil McLaren
Kerusakan itu sempat disesali Boullier karena masalah itu muncul karena urusan sepele. Yakni baut seharga EUR 2 (sekitar Rp 30 ribu).
Meski serangkaian kerusakan terjadi McLaren berkukuh bahwa hal itu tidak terkait dengan mesin atau desain mobil.
''Hanya kebocoran kecil pada mobil yang membuat mesin mati. Jadi kami harus mengganti mesin,'' tukas Direktur Balap McLaren Eric Boullier. Butuh tiga jam untuk menyiapkan mesin tersebut agar bisa digunakan kembali.
McLaren juga sempat berkutat dengan masalah overheating pada uji coba pekan lalu. Namun ketika datang ke Barcelona untuk tes pekan kedua kali ini mereka telah memodifikasi tutup mesin agar panas knalpot tak langsung “membakar” mobil.
''Ini kan baru uji coba. Kami punya waktu untuk menganalisis paket mobil dengan mesin (Renault) baru ini,'' tandasnya.
Saat ditanya tentang kemungkinan masalah tersebut muncul akibat kesalahan desain pada bagian belakang MCL33, Boullier tak membantahnya.
Seperti diketahui, bagian belakang mobil baru McLaren tersebut berubah mengecil atau lebih langsing dibandingkan generasi sebelumnya.
''Tentu kami berusaha merancang mobil sebaik-baiknya. Jadi kami harus yakin tentang konsep mobil ini. Kami harus membuktikan bahwa semuanya bekerja dengan baik atau tidak,'' ucapnya. (cak)