Dilema 'Sang Putra Petir' Pembuat Mobil Listrik
Waktu tak mau menunggu saya ada dana riset dulu...
Waktu tak mau menunggu , adik2 engineer muda rela bertahan bersama dengan sekedar uang jajan spt masa kuliah..
Untuk segera bersama berinovasi mengembangkan semua harapan diatas...
Waktu tak mau menunggu....
Kemarin inspirasi baru teknologi kincir Angin yg akan merubah
Paradigmapembangkit listrik skala mikro saya temukan...
Maaf.. telah "dipertemukan dengan saya"...
Bernama "Hexagon-pillar windturbin" (sementara)
Yang akan jauh lebih murah dari segi Cost, dan
Mudah diwujudkan di Indonesia.
Saya harus segera mewujudkannya....disini
Segera.....Semoga Allaah memudahkan,
Dan Semoga teman2 engineer muda yg pernah mengembangkan VAWT...
Bersedia ikut bersama saya mewujudkan ini....
Saya butuh teman2 yg bisa simulasi CFD ( Fluent dll)
Desain diungkapkan di Ciheras atau melalui pertemuan lansung.
Bismillaah.
Salam kebangkitan Renewable Energi
Demi kejayan Negri.
2014/4/2
Ciheras.
Untuk mempertahankan Ricky agar tetap di Indonesia, melakukan penelitian dan pengembangan tekhnologi, Dahlan Iskan bahkan rela seluruh gajinya sebagai menteri BUMN diberikan pada pemuda cerdas ini. Namun bagi Ricky, itu bukan poin pentingnya. Ia mengaku sangat menikmati mentransfer ilmunya untuk kepentingan bangsa.
"Saya akan terus bersemangat, meski tekhnologi di kita belum sama dengan mereka ( di Jepang). Sebenarnya, kita jauh lebih mampu dan bisa mengalahkan tekhnologi mereka. Sayangnya kita tidak memiliki satu visi bersama untuk maju. Kita sering bersaing dengan sesama kita," sesal Ricky yang mengaku harus berdiskusi lebih dulu dengan Dahlan Iskan, perihal tawaran untuk kembali ke Jepang.
Sementara Menteri BUMN Dahlan Iskan, mengaku tak bisa berbuat banyak untuk mempertahankan Ricky. Meskis sudah menghibahkan seluruh gajinya, Dahlan bisa mengakui kalau ilmu Ricky jauh lebih dihargai di negeri orang daripada di negerinya sendiri.