Dipanggil Ketua, Anggota Bilang Tak Lazim
Kamis, 07 Oktober 2010 – 05:37 WIB
Menurut Priyo, pertemuan ini juga semacam warning. Timur dihadapkan pada komitmen untuk melanjutkan reformasi di tubuh Polri. "Ada keinginan Timur untuk meneruskan yang sudah baik. Tapi kami juga sarankan untuk melakukan terobosan seperti yang dilakukan TNI," jelas Priyo.
Apakah pertemuan itu hanya terkait fit and proper test? Priyo secara tidak langsung mengakui ada hal lain. Namun, dia menolak menyebutkan isi pertemuan itu secara lengkap. "Ada lain-lain yang sudah tentu bukan untuk konsumsi publik," jawabnya. Yang pasti, pimpinan DPR meminta calon Kapolri baru tidak terlibat politik praktis. "Yang ada sekarang diteruskan, jangan sampai di pemilu, ya pokoknya mengayomi semuanya," tandasnya.
Berbeda dengan unsur pimpinan, anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan Gayus T. Lumbuun secara tegas menyatakan, bahwa pertemuan itu jelas tidak lazim. Menurut dia, hak pimpinan DPR itu terbatas. Pimpinan tidak bisa seenaknya mengundang calon yang akan di fit and proper test di tingkat Komisi, tanpa persetujuan sidang paripurna atau badan musyawarah (Bamus). "Karenanya, jika nanti Komisi III ditunjuk untuk memilih, maka sejatinya kami telah didahului pimpinan," sesal Gayus.