Dipanggil Tuhan saat Restu untuk Mati Diperdebatkan
Rabu, 11 Februari 2009 – 08:31 WIB
Keputusan Pengadilan Tinggi yang dibacakan akhir tahun lalu itu memantik perdebatan sengit pemerintah Italia, terutama kubu center-right. Dengan restu Vatikan, pemerintah lantas membawa kasus tersebut ke senat. Sementara itu, mereka juga melarang tim medis menghentikan asupan makanan dan minuman kepada Eluana. Tapi, Tuhan berkehendak lain. Seiring dengan dibahasnya hak mati yang bakal dijadikan landasan lahirnya perundangan baru tentang kematian itu, perempuan malang tersebut berpulang.
Alessandro Pace, pakar hukum konstitusi dari Rome University, mengatakan bahwa senat sudah sangat terlambat menolong Eluana. Penyebabnya bukan Eluana dipanggil Tuhan saat undang-undang hak hidup dibahas, melainkan rangkaian proses hukum sebelumnya. "Pada kasus Eluana, senat tidak bisa begitu saja menerapkan keputusan. Sebab, Eluana masih terikat pada keputusan-keputusan hukum sebelumnya," paparnya.
Mengutip sumber kesehatan dari klinik, ANSA menyebut gagal jantung sebagai penyebab kematian Eluana. Namun, para penentang eutanasia tidak percaya begitu saja. Segera setelah berita kematian Eluana tersebar, mereka menuntut otopsi. "Kematian (Eluana, Red) yang sangat tiba-tiba itu patut dipertanyakan. Apalagi, Senin pagi lalu, tim medis menyatakan bahwa kondisinya stabil," tegas dr Gianluigi Gigli, pakar neurologi di University of Udine, kepada Reuters.