Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Diperkirakan Capai Rp 232 M

Kerugian Sektor Pertanian Akibat Erupsi Merapi

Kamis, 11 November 2010 – 06:10 WIB
Diperkirakan Capai Rp 232 M - JPNN.COM
SLEMAN- Sektor pertanian di wilayah lereng Merapi praktis mengalami kemunduran setelah ratusan hektar lahan tersapu debu vulkanis erupsi Merapi sejak lebih dua pekan teakhir. Itu termasuk lahan salak pondoh andalan kabupaten Sleman yang banyak ditemui di tiga kecamatan Turi, Pakem, Cangkringan, dan Tempel. Selain buahnya, lahan salak pondoh juga memiliki daya jual untuk keperluan desa wisata.

Salak pondoh juga telah menjadi sumber ekonomi pokok masyarakat di lereng Merapi yang telah mampu menembus pasar internasional. Soal nilai kerugian akibat erupsi Merapi Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Sleman Edy Sri Harmanta mengaku belum tahu pasti. Alasannya petugas belum bisa meninjau lapangan karena kondisi Merapi belum aman. "Kami tak berani menduga-duga berapa lahan yang rusak. Petugas belum bisa cek lapangan

karena kondisi masih rawan," ujar Edy kepada Radar Jogja, kemarin.

Berbeda dengan Edy, Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Sleman Slamet Riyadi Martoyo memperkirakan kerugian sektor pertanian mencapai Rp 232 miliar. "Menurut Riyadi, kerugian paling besar menimpa petani salak pondoh yang mencapai sekitar Rp 200 miliar dengan total luas lahan 1.400 hektar. Menurut Riyadi sekitar 65 persen lahan salak pondoh rusak berat.

"Kerugian lain pada lahan tanaman padi seluas 170 hektar kerugian sekitar Rp 1,7 miliar, tanaman hias Rp 1 miliar, hortikultura dan sayur-sayuran seluas 700 hektar mencapai Rp 30 miliar," ungkap Riyadi kepada wartawan.

SLEMAN- Sektor pertanian di wilayah lereng Merapi praktis mengalami kemunduran setelah ratusan hektar lahan tersapu debu vulkanis erupsi Merapi sejak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News