Dipicu Cinta Segitiga, Paman dan Keponakan Duel Pakai Celurit, Berdarah-darah
Menurut Kapolsek Tiris Iptu Agus Supriyatno, duel berdarah antara paman dan keponakan itu masih didalami.
“Kami mendapatkan laporan jika ada warga yang melakukan perkelahian satu lawan satu dengan menggunakan celurit. Bahkan pada saat kami datangi lokasi kejadian, keduanya (Suman dan Toli) sama-sama terluka bersimbah darah,” katanya saat ditemui Jawa Pos Radar Bromo di Polsek Dringu.
Agus menerangkan bahwa hasil dari keterangan dan pemeriksaan sementara, keduanya keduanya cekcok dan berujung duel berdarah gara-gara asmara.
Suman mengalami luka bacok di lengan kanan dan kiri serta bagian kepala. Ia dilarikan ke RS Wonolangan, Dringu untuk mendapatkan perawatan.
Sedangkan Toli yang dirawat di RSU Graha Sehat, Kraksaan. Jari kelingking dan jari manisnya terputus. Lengan kanan dan kepalanya juga terdapat luka robek.
“Semula, kedua korban bertemu di TKP pertigaan Dusun Bates, Desa Ranuagung Kecamatan Tiris. Keduanya langsung melakukan perkelahian satu lawan satu dengan menggunakan celurit,” kata Agus.
“Saat itu Suman terjatuh dan terkapar bersimbah darah di kebun kopi. Selanjutnya Toli melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tiris. Petugas Polsek Tiris yang mendatangi TKP langsung membawa Toli ke RSU Graha Sehat Suman ke RSU Wonolangan,” tambah Agus.
Di TKP, petugas mengamankan dua buah celurit yang digunakan keduanya berkelahi, topi warna coklat dan dua buah sandal.
“Kami masih selidiki kasus ini. Yang jelas aksi perkelahian satu lawan satu dengan membawa senjata tajam yang mengakibatkan korban luka, terancam pasal 352 ayat (2),” tandasnya.