Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Diplomat Sebut Iran Tutupi Situs Nuklir

Minggu, 26 Agustus 2012 – 09:41 WIB
Diplomat Sebut Iran Tutupi Situs Nuklir - JPNN.COM
WINA – Kecurigaan lembaga pengawas PBB terhadap program pengembangan nuklir Iran belum hilang. Kali ini, pemerintahan Presiden Mahmoud Ahmadinejad dilaporkan sengaja menyembunyikan dan menutupi bangunan di dalam kompleks yang dicurigai Badan Energi Atom Internasional atau IAEA (lembaga pengawas nuklir PBB) digunakan untuk aktivitas rahasia pengembangan senjata nuklir.

Sejumlah diplomat yang tak mau disebutkan identitasnya menuturkan kepada Associated Press Jumat lalu (24/8) bahwa kini satelit tidak lagi bisa memantau upaya Teheran membersihkan kompleks tersebut. Selama berbulan-bulan satelit telah merekam aktivitas yang diyakini sebagai upaya pembersihan fasilitas nuklir itu. Pada saat sama, Iran terus menutup akses bagi IAEA untuk menginspeksinya. Belum ada kesepakatan dari Iran untuk mengizinkan pakar IAEA mengunjungi kompleks militer Parchin, tenggara Teheran.

Diplomat tersebut menuturkan bahwa bangunan dalam kompleks itu kini ditutupi dengan lembaran plastik warna pink untuk menyamarkan berbagai aktivitas di dalamnya dari dunia luar. Padahal, satelit mata-mata menjadi satu-satunya cara bagi IAEA untuk memantau aneka kegiatan berbahaya di kompleks tersebut.

Tetapi, Iran langsung membantah soal penutupan situs Parchin atau fasilitas nuklir lain seperti dituduhkan PBB. Teheran balik menyerang tuduhan bahwa mereka tengah mengembangkan senjata nuklir secara diam-diam adalah fitnah yang didasarkan data intelijen palsu serta rekayasa oleh AS, negara-negara Barat, dan Israel.   

Iran juga menolak bahwa kegiatan pengayaan uranium yang dilakukannya dimaksudkan untuk membuat senjata nuklir. Program itu dilakukan hanya untuk kepentingan reactor listrik dan penelitian.

WINA – Kecurigaan lembaga pengawas PBB terhadap program pengembangan nuklir Iran belum hilang. Kali ini, pemerintahan Presiden Mahmoud Ahmadinejad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News