Direvisi, Anggaran ATK Termasuk Lem Aibon Rp 22 Miliar
jpnn.com, JAKARTA - Plt Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Syaefulloh Hidayat menjelaskan soal anggaran pengadaan lem aibon Rp82,8 miliar dan bolpoin sebesar Rp124 miliar pada rancangan APBD DKI Jakarta tahun 2020. Syaefulloh mengatakan, anggaran dimaksud telah disesuaikan alias direvisi.
"Anggaran itu telah disesuaikan. Disdik terus berupaya memastikan agar anggaran efektif dan efisien dengan terus menyisir anggaran, tapi perlu waktu karena libatkan 2.100 sekolah, ini enggak mudah dan enggak cepat tapi kami tetap akan lakukan dan wujudkan transparansi itu," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Syaefulloh Hidayat di DPRD Jakarta, Kamis (31/11).
Dia menjelaskan bahwa anggaran-anggaran yang viral tersebut merupakan anggaran komponen sementara sesuai dengan pagu anggaran yang ditentukan.
Dijelaskan, anggaran lem Aibon sebesar Rp82,8 miliar di Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Barat adalah anggaran Bantuan Operasioanal Pendidikan (BOP) bagi satu siswa senilai Rp150 ribu yang dikalikan jumlah murid untuk 12 bulan.
"Waktu itu ditulis demikian karena terbatas oleh waktu penyusunan yang hanya tiga hari, sementara komponen yang dibutuhkan sekolah belum ada," ujar dia.
Syaefulloh mengatakan saat ini dana-dana janggal yang sementara tersebut telah tergantikan oleh kebutuhan riil dari sekolah-sekolah.
"Misalkan belanja air, alat kebersihan, alat laboratorium, belanja alat listrik, alat rumah tangga, bahan peraga, internet, makan minum, AC, CCTV dan sebagainya. Seluruh Alat Tulis Kantor yang di dalamnya kemungkinan termasuk lem itu hanya Rp22 miliar untuk Jakarta Barat ya. Sudah disesuaikan," ucapnya.
Dipaparkan, setelah dilakukan penyisiran anggaran yang tidak terlalu mendesak, posisi belanja langsung Dinas Pendidikan DKI sekitar Rp8,9 triliun, belanja dana hibah (bantuan sekolah swasta, PAUD) sekitar Rp5 triliun dan belanja tidak langsung sekitar Rp9 triliun.