Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Dirjen Bina Pemdes: LMS Pamong Desa Perkuat Kapasitas Aparatur Desa secara Digital

Selasa, 15 Oktober 2024 – 20:21 WIB
Dirjen Bina Pemdes: LMS Pamong Desa Perkuat Kapasitas Aparatur Desa secara Digital - JPNN.COM
Dirjen Bina Pemdes La Ode Ahmad pada Rakornas Pemantapan Implementasi dan Keberlanjutan Learning Management System (LMS) Pamong Desa, di Jakarta, Selasa, (15/10). Foto: Ditjen Bina Pemdes

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Bina Pemdes Kemendagri) La Ode Ahmad P Bolombo mengungkapkan Learning Management System (LMS) Pamong Desa hadir untuk memperkuat program peningkatan kapasitas aparatur desa dan kelembagaan desa di 75.265 desa secara digital.

"LMS Pamong Desa ini merupakan upaya inovasi dari Ditjen Bina Pemdes untuk meningkatkan kapasitas aparatur desa secara digital. Dengan LMS Pamong Desa, para aparatur desa bisa belajar dari mana saja sepanjang terhubung dengan internet. Ini adalah platform digital interaktif yang memungkinkan mereka mengakses materi pelatihan yang dirancang untuk meningkatkan kompetensi dan literasi digital mereka," ujar Dirjen Bina Pemdes La Ode Ahmad pada Rapat Koordinasi Nasional Pemantapan Implementasi dan Keberlanjutan Learning Management System (LMS) Pamong Desa, Selasa, (15/10) di Hotel Sultan, Jakarta.

Dirjen Bina Pemdes Kemendagri menyatakan bahwa pembelajaran klasikal atau tatap muka selama ini belum mampu menjangkau seluruh desa di Indonesia yang berjumlah 75.265 desa.

Dengan metode konvensional, waktu dan sumber daya yang dibutuhkan untuk melatih pamong desa sangat besar.

LMS Pamong Desa hadir sebagai solusi yang menjangkau semua desa tanpa terkendala oleh jarak dan waktu.

“Dengan 75.265 desa yang tersebar di seluruh Indonesia, pembelajaran klasikal atau tatap muka dianggap tidak efektif untuk menjangkau seluruh pamong desa. Proses pembelajaran konvensional memerlukan waktu dan biaya besar, sehingga menghambat upaya peningkatan kapasitas aparatur secara merata,” ungkap La Ode.

Peluncuran LMS ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kompetensi aparatur desa, tetapi juga memperkuat pemahaman mereka tentang literasi digital dan kecakapan teknologi yang penting dalam era digitalisasi saat ini.

Dengan LMS, aparatur desa dapat mengikuti pelatihan secara mandiri, kapan saja, tanpa harus meninggalkan tugas-tugas harian mereka di desa.

Dirjen Bina Pemdes: Learning Management System (LMS) Pamong Desa untuk memperkuat program peningkatan kapasitas aparatur desa secara digital.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News