Disebut Buruh Sebagai Pembohong, Sandiaga Uno Bilang Begini
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno angkat suara lantaran disebut sebagai pembohong kaum buruh atas penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta.
Menurut Sandi, keputusan UMP DKI Jakarta 2018 sebesar Rp 3.648.035, sudah berdasarkan kajian yang mendalam.
"Ya, ini yang kadang membuat sedih dan terenyuh. Karena tentunya pengambil keputusan ini sudah mempertimbangkan berbagai faktor. Kami berusaha menganbil jalan tengah," kata Sandi, Kamis (2/11) malam.
Sandi mengaku, Dewan Pengupahan DKI Jakarta telah melakukan survei kebutuhan hidup layak (KHL) yang angkanya adalah Rp 3,1 juta. Sementara tuntutan para serikat buruh terlalu tinggi yaitu Rp 3,9 juta.
"Kami mencari jalan tengah mengambil dan kami mempertimbangkan bahwa juga ekonomi sangat melemah. Unemployed sangat tinggi dan kami ingin pastikan bahwa dunia usaha bisa gerak," kata pria yang berlatar belakang pengusaha ini.
Dia juga menyampaikan permintaan maaf kepada Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal atas keputusan tersebut. Sandi menegaskan, dirinya dan Anies Baswesan tidak bermaksud mengingkari janji kampanye kepada kaum pekerja.
"Intinya saya ingin jelaskan ke Pak Said Iqbal dan teman-teman bahwa kami tidak akan pernah lari dari komitmen untuk sejahterakan kaum pekerja. Kami hadir untuk berikan solusi," kata Sandi.
Menurut Sandi, UMP DKI Jakarta 2018 sebesar Rp 3.648.035 merupakan kenaikan yang signifikan. Terlebih, kata Sandi, pihaknya ingin membuat paket ekonomi untuk membantu kaum buruh.