Diserang Chikungunya, 20 Warga Lumpuh
jpnn.com - TULUNGAGUNG - Sekitar dua puluh warga Dusun Sentul, Desa Bendilwungu, Kecamatan Sumbergempol, Tilungagung mengalami kelumpuhan sementara. Sebab, mereka digigit nyamuk chikungunya sejak dua minggu lalu.
Saat ini, kondisi mereka mulai membaik. Tapi, warga mengaku bahwa kaki mereka masih terasa nyeri saat dipakai berjalan. Meski demikian, hingga sekarang, Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung belum turun tangan untuk mengatasi hal tersebut.
Roinnatul, salah seorang korban, menjelaskan, pada awal Juni, beberapa warga di dusun itu menderita demam tinggi. Persendian terasa nyeri dan tidak lama mereka tidak bisa berjalan.
Setelah melihat hal itu, menurut dia, warga di dusun tersebut pergi ke dokter umum. Hasilnya, mereka terserang chikungunya. "Awalnya, seorang diserang. Setelah itu, menular sampai sekitar 20 warga di Dusun Sentul," tuturnya.
Lantaran takut chikungunya mewabah dan menyerang warga lain, Roinnatul bersama warga lain melapor ke pihak desa. "Sesuai dengan saran dokter, kami disuruh melapor ke pemerintah agar ada tindakan pengobatan dan pencegahan. Sebab, ini adalah penyakit menular," jelasnya.
Namun, usaha Roin -sapaan Roinnatul- dan warga lain yang memberitahu pihak desa tersebut sia-sia. Sebab, hingga saat ini, tidak ada seorang pun petugas kesehatan dari dinas kesehatan (dinkes) yang mengunjungi desa itu. Termasuk, perangkat desa. "Mereka seolah-olah cuek dengan kondisi kami," ucapnya.
Dia menerangkan, saat ini kondisi warga mulai membaik. Mereka bisa kembali beraktivitas meski belum normal. "Tapi, memang ada yang lumpuh dan persendian masih nyeri," tegasnya.
Senada diungkapkan Jaelani, korban lain. Saat ini, menurut dia, warga membutuhkan bantuan obat dan perawatan. Sebab, warga yang terserang chikungunya harus berobat sendiri. Ada yang mendatangi puskesmas, mantri, atau dokter praktik. "Warga pun harus merogoh uang lebih banyak. Padahal, di antara mereka merupakan keluarga tidak mampu," ungkapnya.