Ditjen Polpum Terus Berinovasi Kembangkan Etika Budaya Politik Bagi Kaum Milenial
jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Ditjen Polpum) Kemendagri terus berinovasi mengembangkan etika budaya politik bagi kaum milenial.
Kegiatan yang membidik anak muda khususnya pelajar dan mahasiswa supaya aktif di Pemilu dan kegiatan untuk pengembangan etika/budaya politik memang memiliki pendekatan yang berbeda dan tujuan yang berbeda. Yakni aktif dalam pelaksanaan Pemilu dan ikut berperan aktif dalam kehidupan berdemokrasi sesuai dengan nilai-nilai yang ada di tengah masyarakat utamanya nilai Pancasila.
“Pendekatan kepada anak muda guna aktif di dalam berpemilu melalui narasi-narasi yang memberikan pemahaman arti penting dari memilih di dalam Pemilu, legitimasi Pemilu dan euforia pada saat pelaksanaan pemungutan suara sampai penghitungan suara. Sedangkan, pengembangan etika/budaya politik lebih mengarah kepada upaya untuk memberikan pemahaman kepada anak muda guna berperan aktif dalam kehidupan berdemokrasi sesuai dengan nilai-nilai yang ada di tengah masyarakat utamanya nilai Pancasila, kemudian memberikan gambaran terhadap anak muda untuk mengisi demokrasi sebagai agen perubahan,” kata Plt Dirjen Politik dan PUM yang juga Kapuspen Kemendagri, Bahtiar di Jakarta, Senin (7/10).
Pendekatan secara persuasif dan mudah diterima oleh kalangan milenial atau anak muda juga dilakukan dengan melaksanakan diskusi-diskusi yang bersifat interaktif dan terbuka. Narasi yang disampaikan dikemas dalam bentuk infografis ataupun videografis yang eye cacthing sehingga menarik perhatian anak muda atapun milenial.
“Besar keyakinan kami terhadap penerimaan para anak muda dari hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan dimana para peserta menyampaikan pendapat dengan terbuka dan terjadi diskusi interaktif antara peserta dengan para narasumber yang dihadirkan,” ujarnya.
Daerah yang dibidik Kemendagri adalah ibukota provinsi dengan menghadirkan anak muda di daerah tersebut, kegiatan ini kemudian yang menjadi role model bagi Kesbangpol yang ada di provinsi dan kabupaten/kota untuk terus dilaksanakan sampai ke tingkat kecamatan, kelurahan/desa yang disesuaikan dengan program kegiatan dan anggaran di masing- masing unit kerja Kesbangpol daerah.
“Tantangan pelaksanaan kegiatan pengembangan etika dan budaya politik ada pada pelaksanaan kegiatan yang belum mencakup keseluruhan daerah, baik itu di tingkat pusat, provinsi, maupun kabupaten dan kota sehingga perlu upaya lain dengan mengemas kegiatan dalam bentuk sharing data dalam bentuk infografis ataupun videografis dimedia sosial yang dapat diakses oleh para milenial,” kata Bahtiar.
Yang dilibatkan adalah anak muda dalam hal ini mahasiswa dan pelajar sebagai peserta dan pakar, baik itu akademisi maupun praktisi selaku narasumber untuk menyampaikan narasi-narasi yang memberikan pemahaman terkait dengan pengembangan etika/budaya politik. (sam/jpnn)