Djarot Percaya Warga Jakarta Cerdas Pilih Pemimpin
"Saya selalu mendapatkan pesan salam agar disampaikan ke Pak Basuki, terima kasih dengan adanya kebijakan mengumrahkan para marbot dan kuncen," katanya.
Menurut Djarot, dia dan Ahok (panggilan Basuki) selama ini secara konsisten menerapkan program Jakarta Sehat dan Jakarta Pintar. "Kami tidak membeda-bedakan juga dalam program Jakarta Pintar dan Jakarta Sehat," ujarnya.
Untuk itulah, kepada para jamaah zikir Akbar, Djarot minta didoakan agar Jakarta yang saat ini sedang ada kompetisi agar diberikan kedamaian dan nanti diberikan suatu kepemimpinan dan pelayanan yang tulus melayani dengan kerja keras.
Dalam kesempatan tersebut, Djarot juga menyampaikan bahwa keragaman dan heterogenitas adalah takdir dari Tuhan dan itu merupakan rahmat. Namun, masyarakat Indonesia patut bersyukur karena keragaman masyarakatnya diikat oleh bingkai persatuan.
"Saya ditakdirkan sebagai muslim Jawa, kami semua sudah ditakdirkan masing-masing. Indonesia ditakdirkan sebagai bangsa yang majemuk, heterogen. Ada yang dari Betawi, Jawa, Sunda, Sumatera. Tetapi kita diikat oleh satu persatuan yang luar biasa sebagai Indonesia yang dahsyat dan luar biasa. Kita cinta tanah air ini," pungkasnya.
Dalam acara zikir akbar tersebut, sedianya yang memimpin langsung adalah Abah KH Junaedi Al Bagdadi. Namun karena hal tertentu, Abah Junaedi batal hadir. Zikir akbar tetap berlangsung khusuk dipimpin KH Nasrullah.
Ketua Panitia Zikir Akbar, Mochtar Mohamad dalam sambutannya menyampaikan, doa umat manusia termasuk melalui zikir dan mujahadah serta manaqib adalah harapan untuk suatu kemaslahatan.
Oleh karena itu, Mochtar sekaligus juga minta didoakan agar Djarot yang dinilainya figur jujur dan pekerja keras bisa mengabdi dan memberikan kemaslahatan bagi masyarakat Indonesia, khususnya Jakarta.