Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Dodit Mulyanto, Makin Ngetop setelah SUCI 4

24 Jam Serasa Kurang

Minggu, 29 Juni 2014 – 13:26 WIB
Dodit Mulyanto, Makin Ngetop setelah SUCI 4 - JPNN.COM
Dodit Mulyanto. Foto: Raka Denny/Jawa Pos

’’Rasanya 24 jam itu kurang. Sekarang itu hidup untuk masyarakat. Habis show di kota A, belum sempat pulang ke kos, besoknya saya terbang lagi ke kota B. Waktu buat diri sendiri kurang, mandi aja jarang-jarang. Tapi, saya senang,’’ lanjutnya.

Di akun Twitter-nya, Dodit menulis, ’’Hal sederhana yang saya rindukan, tiduran sambil memandang plafon kos-kosan dan lama-lama ketiduran’’. Tidur di kos jadi hal yang langka buat Dodit sekarang. Bungsu lima bersaudara itu pun belum sempat pulang ke Blitar untuk mengunjungi orang tuanya.

Dodit juga harus rela melepaskan profesinya sebagai guru musik di SD Santa Clara Surabaya karena jadwal show stand-up yang makin padat.

Lama sebelum ikut audisi SUCI, Dodit sering tampil stand-up. Sejak awal, dia membawakan karakter pria Jawa yang memegang erat budaya Eropa. Biola baru dipakai di pertengahan. Kebetulan, ketika itu jadwal open mic bersamaan dengan Dodit sedang kursus biola. Coba dibawa ke panggung saat stand-up, akhirnya terbawa sampai audisi SUCI.

Dia masih ingat pengalaman pertama open mic di salah satu kafe di Surabaya pada 2012. Tanpa persiapan, teman-teman mendorongnya untuk mencoba. ’’Sedihnya pas pertama open mic itu… langsung lucu,’’ kata Dodit.

Akhirnya, dia makin berani tampil dan berusaha memperbaiki performance. Dodit mempelajari teori dari buku, belajar dari komunitas stand-up, dan hasil perenungan pribadi. Inspirasi bisa didapatkan dari berbagai situasi, kondisi nyaman, saat santai, atau saat mengalami momen tidak menyenangkan.

Punya tugas melucu di depan banyak orang bukan hal yang gampang. Tiap akan perform, Dodit menuliskan materi yang akan dibawakan secara detail. Lalu, dia berlatih dengan direkam.

’’Setiap ucapan saya di panggung itu saya tulis. Lengkap dengan habis ngomong ini, saya harus noleh ke mana, juga prediksi jeda tawa. Nah, kadang sudah ngeset jeda tawa, pas di panggung ternyata penonton nggak ketawa. Ya, saya harus improvisasi,’’ tutur Dodit yang berlatih tanpa cermin karena tidak ada cermin di kamar kosnya.

’’HAI, guys… Selamat malam penggemar, Apa kabar, masyarakat?’’ Mendengar sapaan ini, penggemar SUCI pasti langsung

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News