Dodol Aja Piknik, Masak Anda Enggak?
jpnn.com - BALI - Salah satu indikator bahwa pariwisata sudah menjadi gaya hidup adalah meme-meme di media sosial. Program itu bagus, jika dijadikan bahan candaan, tema stand up comedy, sampai bullying. Long week end lalu betul-betul jadi bahan tawaan yang kreatif di dunia maya.
Misalnya, ada yang memotret dodol Garut, dengan merek "Piknik." Komentarnya: "Dodol aja piknik kok, masak kalian hanya di rumah saja?" kata-kata yang menyebalkan, tetapi sekaligus mengasyikkan. Komentar orang-orang sampai di layer berikutnya didominasi oleh ngakak dan ikon tertawa.
Ada juga plesetan gaya Jawa "Lakon Piknik Keri" (baca: aktor/aktris selalu berwisata belakangan). Kata-kata itu aslinya peribahasa "Lakon Menang Keri." Bacanya: aktor/aktris selalu menang di ujung cerita, menang di akhir cerita.
Ada pula yang share location, di medsos, sedang di Bali Safari and Marine Park. Komentarnya, "Hari ini acara kita ngapain to? Kok malah kumpul sama hewan?" Banyak komentar dari komunitasnya, beragam rupa, dari yang nyinyir sampai yang kaku. Semuanya bertujuan untuk menciptakan tawa. Entah menertawakan diri sendiri, atau komunitas yang ada dalam friends dan followers nya.
Yang berbahasa Jawa, ada juga kata-kata yang butuh waktu lama mencernanya. "Dimo iki rodok tak kurangi anggonku komen, ben diarani lagi rekreasi karo keluarga." Jangan di Google Translate, bahasa Indonesianya: "Hari ini agak aku kurangi berkomentar, biar dikira sedang rekreasi sama keluarga!" Temanya pariwisata, dan menempatkan pariwisata sebagai sesuatu yang sedang hits.
Belum lagi yang pada main share locations di Whats App Group (WAG), share suasana macet, share kuliner daerah, dan share acara reuni di kawasan pariwisata.
Menpar Arief Yahya cukup terhibur oleh posting banyak netizen yang menggambarkan background destinasi wisata Indonesia. "Anak-anak muda sekarang sangat kreatif. Yang serius dibikin lucu, yang jatuhnya sudah lucu apa lagi? Saya sangat mengapresiasi posting mereka yang menggunakan lokasi pariwisata. Viral mereka sangat positif mempopulerkan pariwisata kita," aku Arief Yahya yang lebih dari 30 tahun hidupnya mengurusi teknologi informasi itu.
Hingga Minggu, 8 Mei 2016, Menpar masih keliling ke Wakatobi, Sultra. Bersama Menteri Perhubungan Ignatius Jonan, meresmikan Bandara Matahora dengan landasan 2.000 meter. Dia juga menjajaki peluang untuk membuka direct flight dari Bali dan Jakarta, yang menjadi hub pariwisata nasional.
"Bali kita butuhkan karena Hub wisman 40 persen Ke Indonesia. Jakarta dibutuhkan karena selain 30 persen wisman juga daya belinya orang Jakarta yang sangat tinggi," tandasnya.