Dokter Berusia 91 Tahun Masih Buka Praktik di Kota Darwin di Australia
Dia kemudian menghabiskan empat tahun di Alice Springs dan Barkly, bekerja pada penyediaan air, sanitasi dan saluran pembuangan, serta membangun jalan raya.
"Saat itu saya tahu setiap sudut dari Barkly sampai ke Newcastle Waters," katanya.
Pekerjaannya sebagai insinyur juga membawanya ke Katherine, membangun jembatan pertama di atas sungai King River.
"Tidak ada AC atau alat pendingin apa pun saat itu," katanya.
Memasuki dunia kedokteran
Dr Foreman seringkali merasa tidak cocok di bidang teknik. Maka dia pun meninggalkan profesinya itu untuk belajar teologi.
Tapi setelah tamat dan memenuhi syarat untuk ditahbiskan sebagai imam Gereja Anglikan, dia justru menolaknya demi posisi sebagai insinyur senior untuk pembangunan jalan dan bandar udara di Papua Nugini.
Namun sebelum itu, Dr Foreman terlebih dahulu menjadi dosen matematika di Port Moresby, sebelum meninggalkan dunia teknik untuk selamanya dan mendaftar kuliah belajar kedokteran pada tahun 1971.
Dekan Fakultas Kedokteran di Port Moresby, Profesor Ian Maddocks (sekarang spesialis perawatan paliatif terkemuka di Australia) awalnya menolak lamarannya dengan alasan Foreman yang berusia 40 saat itu terlalu tua untuk memasuki profesi medis.