Dokter Berusia 91 Tahun Masih Buka Praktik di Kota Darwin di Australia
"Profesi ini lebih pada bagaimana memberikan kontribusi kepada masyarakat," katanya.
Dr Foreman, yang pada tahun 2017 menerima penghargaan atas pengabdiannya di bidang kedokteran di daerah pedalaman, telah menjalankan klinik bersama istrinya, Eugenia, sejak ia meninggalkan posisinya sebagai asisten ahli bedah di Rumah Sakit Royal Darwin pada tahun 1998, dalam usia 70 tahun.
"Ini pekerjaan saya sebagai pensiunan," katanya. "Saya berusia 91 tahun, dan masih bekerja enam hari seminggu."
Di samping komitmennya terhadap pasien, Dr Foreman juga mengaitkan masa kerja yang panjang ini dengan keterlambatannya kuliah kedokteran, yang baru dimulai saat berusia 40 tahun di Papua Nugini.
"Karena mulainya terlambat, saya bekerja selama ini hampir sebagian besar karena juga lambat masuk (kuliah kedokteran)," jelasnya.
Bekerja sebagai insinyur
Sebelum memasuki dunia kedokteran, Dr Foreman memiliki beberapa pekerjaan, dan warga Australia utara bisa dipastikan bisa hasil tangannya, baik berupa jalan, landasan udara, jembatan hingga sistem sanitasi.
Dia pertama kali datang ke Australia utara pada tahun 1957 sebagai insinyur sipil pada Departemen Pekerjaan Umum Australia, bekerja sebentar di Darwin pada berbagai proyek termasuk menara air Parap.
Dia juga ikut mengawasi pengerukan Pelabuhan Darwin untuk membersihkan sisa bom Perang Dunia yang tidak meledak.